Tuesday, July 11, 2006

Pilihan

Kekayaan yang sejati adalah Kebebasan. Dan Kebebasan hanya bermakna bila ia mampu untuk Memilih.

Hidup memang penuh pilihan. Kita sering dihadapkan pada pilihan-pilihan: Mau makan apa hari ini? Mau ke kanan atau ke kiri? Mau menikmati dulu jadi jomblo atau ingin cepat-cepat menikah? Ingin beli sepatu atau buku? Mau nembak sang pujaan hati sekarang atau besok lusa? Ingin sekolah lagi atau bekerja? Mau mencoblos Pak SBY atau Bu Mega? Dan masih banyak lagi...

Tak semua manusia beruntung diberkati beraneka ragam pilihan. Bahkan pada beberapa kasus, kita sering merasa tak punya pilihan. Mungkin itulah yang membedakan si kaya dari si miskin. Kaya dan miskin yang saya maksudkan di sini adalah dalam artian yang seluas-luasnya.

Misalnya, si kaya punya pilihan: untuk pergi ke kampus naik mobil atau motor atau angkot bahkan berjalan kaki. Mau cara yang manapun ia bisa tergantung kepentingan dan suasana hati. Sementara si miskin tak punya pilihan sebanyak si kaya. Itu semua masih dalam satu kerangka batas bernama: uang. Di samping soal uang, masih banyak lagi batasan yang melingkupi setiap pilihan.

Mereka yang kaya adalah mereka yang tidak membiarkan diri mereka terjajah atau diatur oleh sesuatu di luar diri. Mereka inilah si kaya yang sesungguhnya karena ia memiliki kebebasan untuk bertindak. Dan paradoksnya: kebebasan akan selalu diikuti oleh tanggung jawab.

Tanggung jawab tidak datang dari luar. Tanggung jawab tidak hadir—dan tidak pernah akan hadir—dari kekangan masyarakat atau siapapun. Karena setiap kekangan dan pembatasan hanya akan melahirkan penahanan diri. Dan orang-orang yang tertahan ini jika suatu saat diberi kesempatan sedikit saja untuk bebas, maka ia akan menggunakan kesempatan itu semaksimal mungkin bahkan cenderung berlebihan.

Tanggung jawab lahir dari kesadaran sedangkan penahanan diri hadir karena ketidakberdayaan. Dan tahukah... bahwa Anda dan saya, kita semua Berdaya! Kita semua Bebas Merdeka! Kita semua Kaya! Tapi sayang, tak semua dari kita yang menyadari kekayaan diri dan merasa lembih nyaman dan aman hidup dalam pilihan yang terbatas.